Saturday, September 24, 2011

Sekilas tentang Arsitektur & Organisasi Komputer

Pertemuan pertama pada hari Rabu pagi,21 September 2011 untuk mata kuliah AORKOM di semester awal di UBHARA sedikit memotivasi saya untuk lebih ingin mendalami jurusan teknik informatika yang saya pilih ini.Dalam mata kuliah aorkom ini saya di pandu oleh dosen tetap di Ubhara yaitu Ir.Wiwid Herulambang.
- Materi kuliah yang akan diberikan: 
  1. Sistem Biner
  2. Organisasi komputer ;
    • CPU
    • Memory
    • Storage media
    • I / 0 unit
        3. Arsitektur Komputer ;
    • Unit pemroses ( mikroposesor )
    • Set-set intruksi
    • Register
    • Tekhnologi pipeline



    Inilah pengenalan pertama tentang "ARSITEKTUR & ORGANISASI KOMPUTER" atau dapat kita sebut juga AORKOM.
    Arkom => Instruksi-intruksi dalam pemrograman.
    Orkom => hardware ( fisik dari pada komputer itu sendiri ). 
    1). Sistem Biner adalah Sistem penulisan angka dengan menggunakan 2 simbol yaitu 0 dan 1 (Binary Digit).

    Bit = Binary Digit
    Analog = Semua bentuk angka,ukuran nyata
    Digital = Terjemahan dari semuanya yang nyata (analog) menjadi bentuk 1 dan 0 (berupa data).
    Biner = Bilangan basis 2 yaitu 0 dan 1
    Octal = Bilangan basis 8 ( 0 - 9 )
    Hexadecimal = Bilangan basis 16 ( 0 - 9 , A,B,C,D,E,F )
    Desimal = Bilangan basis 10 ( 0 - 9)
    Basis = Bilangan kurang 1
    Hardisk kosong = FF


    TeraByte -> GigaByte -> MegaByte -> KiloByte -> Byte adalah  Istilah-istilah yang biasanya digunakan dalam dunia komputasi untuk menggambarkan ruang disk, atau ruang penyimpanan data, dan memori sistem. Istilah terabyte (TB) mungkin tidak terlalu umum di kenal banyak orang dalam menrggambarkan  ukuran Hard drive.

    Catatan tambahan:

    · 1 Bit = Binary Digit
    · 8 Bits = 1 Byte
    · 1000 Bytes = 1 Kilobyte
    · 1000 Kilobytes = 1 Megabyte
    · 1000 Megabytes = 1 Gigabyte
    · 1000 Gigabytes = 1 Terabyte
    · 1000 Terabytes = 1 Petabyte
    · 1000 Petabytes = 1 Exabyte
    · 1000 Exabytes = 1 Zettabyte
    · 1000 Zettabytes = 1 Yottabyte
    · 1000 Yottabytes = 1Brontobyte

    Bilangan desimal disebut juga basis 10.karena merupakan kelipatan 10.
    Desimal => (10) => Kelipatan 10 => 100 =1 ; 101 =10 ; 102=100 ; 103=1000 dst

    contoh dari bilangan desimal, untuk angka 125:

    125 (10) = (1 x 100) + (2 x 10) + (5 x 1)

    Bilangan biner disebut bilangan basis 2 karena merupakan kelipatan 2.
    Biner => (2) => Kelipatan 2 => 20=1 ; 21=2 ; 22=4 ; 23=8 ; 24=16 dst

    Konsep Bilangan Biner dan Desimal
    Perbedaan mendasar dari metoda biner dan desimal adalah berkenaan dengan basis. Jika desimal berbasis 10 (X10) berpangkatkan 10x, maka untuk bilangan biner berbasiskan 2 (X2) menggunakan perpangkatan 2x. Sederhananya perhatikan contoh di bawah ini!

    Untuk Desimal:
    11(10) = (1 x 101) + (1 x 100)
    = 10 + 1
    = 11

    Untuk Biner:
    1011(2) = (1 x 23) + (0 x 22) + (1 x 21) + (1 x 20)
    = 8 + 0 + 2 + 1
    = 11

    Bentuk umum dari bilangan biner dan bilangan desimal adalah :
    Biner
    1
    1
    1
    1
    1
    1
    1
    1
    11111111
    Desimal
    128
    64
    32
    16
    8
    4
    2
    1
    255
    Pangkat
    27
    26
    25
    24
    23
    22
    21
    20
    X1-7

    Sekarang kita balik lagi ke contoh soal di atas! Darimana kita dapatkan angka desimal 11(10) menjadi angka biner 1011(2)?

    Mari kita lihat lagi pada bentuk umumnya!
    Biner
    0
    0
    0
    0
    1
    0
    1
    1
    1011
    Desimal
    0
    0
    0
    0
    8
    0
    2
    1
    11
    Pangkat
    27
    26
    25
    24
    23
    22
    21
    20
    X1-7


    Mengubah Angka Biner ke Desimal menggunakan metode table 1-byte
    Perhatikan contoh!
    (*) 01100100(2) = 100(10)
    Biner
    0
    1
    1
    0
    0
    1
    0
    0
    01100100
    Desimal
    128
    64
    32
    0
    0
    4
    0
    0
    100
    Pangkat
    27
    26
    25
    24
    23
    22
    21
    20
    X1-7

    Cara:
    100 – 64 = sisa 36 (26)
    36 – 32 = sisa 4 (22)
    4 – 4 = sisa 0 (0x21)

    Mengubah Angka Desimal ke Biner menggunakan metode pembagian dengan angka 2 sambil memperhatikan sisanya.
    Perhatikan contoh!
    (*) 100(10)
    100      : 2        = 50     sisa 0
    50        : 2        = 25     sisa 0
    25        : 2        = 12     sisa 1
    12        : 2        = 6       sisa 0
    6          : 2        = 3       sisa 0
    3          : 2        = 1       sisa 1
    1          : 2        = 1       sisa 1
    à sebagai sisa akhir “1”

    No comments:

    Post a Comment